Penyakit hati yang disebabkan virus hepatitis C memang berbahaya. Tapi, deteksi dini serta perkembangan terbaru dalam pengobatan hepatitis C meningkatkan kesempatan pasien untuk sembuh total.
Virus hepatitis C terutama menular akibat transfusi darah atau penggunaan narkoba suntikan. Potensi menjadi kronis sangat besar, sekitar 70-80 persen. Selanjutnya 20-30 persen akan mengalami sirosis hati dalam waktu 20-30 tahun. Sebagian dari itu akan berlanjut menjadi kanker hati.
Perjalanan penyakit ini memang mengesankan penyakit yang seram. Tapi menurut dokter Unggul Budihusodo, SpPD, dari Sub bagian Hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pasien hepatitis C bisa disembuhkan jika didiagnosis dan diobati secara dini. Apalagi perkembangan hepatitis menjadi sirosis atau pun kanker hati memerlukan waktu belasan sampai puluhan tahun.
"Bila pasien terdeteksi terinfeksi virus hepatitis C pada saat usianya masih muda dan langsung mendapatkan pengobatan, kemungkinan sembuhnya cukup besar, sampai 80 persen," kata dr Unggul dalam acara seminar Permasalahan Hepatitis C di Indonesia yang diadakan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dikatakan oleh dokter Unggul, ada beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan terapi pengobatan, yakni tipe virus, jumlah virus dalam tubuh, usia pasien, kondisi penyakit hati, kapan terapi dimulai, serta kepatuhan pasien dalam menjalani terapi. "Pasien yang berusia muda umumnya lebih besar peluangnya sembuh," katanya.
Selain itu, pasien yang terinfeksi virus hepatitis C tipe 2 dan tipe 3 banyak yang berhasil sembuh total.
Virus hepatitis C terutama menular akibat transfusi darah atau penggunaan narkoba suntikan. Potensi menjadi kronis sangat besar, sekitar 70-80 persen. Selanjutnya 20-30 persen akan mengalami sirosis hati dalam waktu 20-30 tahun. Sebagian dari itu akan berlanjut menjadi kanker hati.
Perjalanan penyakit ini memang mengesankan penyakit yang seram. Tapi menurut dokter Unggul Budihusodo, SpPD, dari Sub bagian Hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pasien hepatitis C bisa disembuhkan jika didiagnosis dan diobati secara dini. Apalagi perkembangan hepatitis menjadi sirosis atau pun kanker hati memerlukan waktu belasan sampai puluhan tahun.
"Bila pasien terdeteksi terinfeksi virus hepatitis C pada saat usianya masih muda dan langsung mendapatkan pengobatan, kemungkinan sembuhnya cukup besar, sampai 80 persen," kata dr Unggul dalam acara seminar Permasalahan Hepatitis C di Indonesia yang diadakan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dikatakan oleh dokter Unggul, ada beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan terapi pengobatan, yakni tipe virus, jumlah virus dalam tubuh, usia pasien, kondisi penyakit hati, kapan terapi dimulai, serta kepatuhan pasien dalam menjalani terapi. "Pasien yang berusia muda umumnya lebih besar peluangnya sembuh," katanya.
Selain itu, pasien yang terinfeksi virus hepatitis C tipe 2 dan tipe 3 banyak yang berhasil sembuh total.
"Sayangnya, tipe virus yang banyak di negara kita adalah tipe 1 yang lebih bandel," ujarnya. Untuk menentukan genotipe virus, pasien diharuskan melakukan pemeriksaan darah.
Genotipe virus ini akan menentukan lamanya pengobatan yang harus dilakukan. Pasien hepatitis C dengan tipe virus 2 dan 3 hanya memerlukan pengobatan selama 6 bulan. Sedangkan pasien dengan tipe virus 1 harus melakukan pengobatan selama 12 bulan.
Para pakar penyakit hati dewasa ini merekomendasikan terapi gabungan interferon dan obat antivirus yang disebut ribavirin sebagai pilihan obat terbaik untuk hepatitis C. Obat ini disuntikkan seminggu sekali selama beberapa bulan tergantung genotipe virus.(Kompas.com)